harga perawatan di klinik estetika 2019
Bisniscom, JAKARTA - MIRACLE Aesthetic Clinic mendapatkan penghargaan tertinggi sebagai klinik yang berkontribusi memberikan perawatan tanam benang Aptos terbanyak di Indonesia.. Dalam malam penerimaan penghargaan tersebut MIRACLE diwakili oleh para tim dokter senior, yaitu dr. Silfia Bety, dr. Aditya Mayangsari, dr. Dewi dan dr. Sandra Puspa Dewi.
Perawatanpeeling dapat dilakukan oleh dokter estetika, ataupun terapis kecantikan yang telah mendapat pelatihan terlebih dahulu. Biasanya, perawatan ini dapat ditemukan di klinik kecantikan, ataupun salon perawatan kulit. Baca juga: Manfaat Chemical Peeling dan Saat yang Tepat Melakukannya; Efek Setelah Peeling Wajah yang Harus Kalian Ketahui!
Grandopening klinik pertama Derma Express yang diselenggarakan pada Kamis, 5 Maret 2020 di klinik Derma Express, Jl. Utan Kayu Raya No.79, Kec. Matraman, Kota Jakarta Timur, pada pukul 10.00 wib yang dihadiri oleh Sarahtuff, Maria Andromeda, dan Mawar Salem (Puteri Pariwisata Indonesia 2019) dan beberapa influencer lainnya.
Beberapaperawatan yang biasa dilakukan di klinik kecantikan alfa farma skin clinic kendari: 1. Chemical peeling. Perawatan ini dilakukan untuk mengatasi berbagai masalah kulit, seperti kulit kusam, berjerawat, bekas luka, keriput, hingga garis-garis halus di wajah. Prosedur ini dilakukan dengan mengoleskan cairan kimia yang mengandung asam
HargaPerawatan IPL Treatment untuk Underarm. Rp 1,2 juta (di Puro Clinic, Surabaya) soalnyankalau dr estetika sih gak yo haha penasaran. Balas. 21/08/2019 at 20:21 Vicky aku baru berani Totok Aura aja untuk perawatan di Klinik Kecantikan, itu pun harus di Dian Kenanga karena udah berasa banget khasiatnya gak cuma ke wajah tapi ke
cách đăng nhập icloud không cần mã xác nhận. This study aims to analyze the factors that affect customer loyalty in the city of Palembang. The sample that will be used in this study are customers who regularly visit beauty clinics in Palembang, consisting of men and women from two beauty clinics aged between 15 and 65 years and have been customers for a long time. The sample of respondents consisted of 101 people using a Likert scale questionnaire and analyzed using the SPSS Amos 24 program's Structural Equation Modeling SEM. The results showed that there was a mediation intervening of the satisfaction variable which caused an indirect influence between professional medical professionals and quality. service to customer loyalty has a greater value than direct influence. Service quality has a positive and significant effect on customer satisfaction. This positive influence is significant, so it can be concluded that customer satisfaction has a positive and significant effect on customer loyalty in the Palembang city beauty clinic. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis Vol. 21 No. 2, 2020, 174-190 ISSN 1693-7619 Print E-ISSN 2580-4170 Hompage 174-190 Model Loyalitas Pelanggan Klinik Kecantikan Kamiluddin Magister Manajemen, Manajemen Pemasaran, Fak. Ekonomi, Universitas Sriwijaya Jalan Bukit Lama, Kec. Ilir Bar. I, Kota Palembang, Sumatera Selatan 30128, Indonesia *Koresponden Beauty Clinic Customer Loyalty Model DOI JEL CLASSIFICATION M, M3, M31 Artikel Info Received 14 September 2020 Revised 20 September 2020 Accepted 30 Oktober 2020 Cara Sitasi Kamiluddin. 2020. Model Loyalitas Pelanggan Klinik Kecantikan. Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis, 212, 174–190. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi loyalitas pelanggan di kota palembang. Sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah pelanggan yang rutin mengunjungi klinik kecantikan di kota palembang yang terdiri dari pria dan wanita dari dua klinik kecantikan dengan usia antara 15 tahun sampai 65 tahun dan sudah menjadi pelanggan sejak lama. Sampel dari responden terdiri dari 101 orang menggunakan pertanyaan kuesioner skala likert dan di analisa menggunakan Structural Equation Modeling SEM program SPSS Amos 24. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya mediasi intervening dari variabel kepuasan yang menyebabkan pengaruh tidak langsung antara profesional ahli medis dan kualitas pelayanan terhadap loyalitas pelanggan mempunyai nilai lebih besar daripada pengaruh langsung. Kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Pengaruh Positif tersebut adalah signifikan, Sehingga dapat disimpulkan bawah kepuasan pelanggan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan di klinik kecantikan kota Palembang. KATA KUNCI Kualitas produk; kualitas pelayan; Legalitas produk; Kenyamanan klinik; Profesionalisme ahli medis; Kepuasan pelanggan terhadap This study aims to analyze the factors that affect customer loyalty in the city of Palembang. The sample that will be used in this study are customers who regularly visit beauty clinics in Palembang, consisting of men and women from two beauty clinics aged between 15 and 65 years and have been customers for a long time. The sample of respondents consisted of 101 people using a Likert scale questionnaire and analyzed using the SPSS Amos 24 program's Structural Equation Modeling SEM. The results showed that there was a mediation intervening of the satisfaction variable which caused an indirect influence between professional medical professionals and quality. service to customer loyalty has a greater value than direct influence. Service quality has a positive and significant effect on customer satisfaction. This positive influence is significant, so it can be concluded that customer satisfaction has a positive and significant effect on customer loyalty in the Palembang city beauty clinic. Keywords Product quality; service quality; product legality;clinical comfort; professional medical professionalism; customer satisfaction with loyaPublished by Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis, Indonesia Copyright © 2020 by the Authors This is an open access article distributed under the Creative Commons Attribution License which permitsunrestricted use, distribution, and reproduction in any medium, provided the original work is properly cited. Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis Vol. 21 No. 2, 2020, 174-190 ISSN 1693-7619 Print E-ISSN 2580-4170 Hompage 175-190 PENDAHULUAN Perawatan kecantikan telah menjadi kebutuhan yang dianggap penting bagi sebagian masyarakat khususnya bagi kaum wanita. Fenomena tersebut mendukung munculnya banyak klinik perawatan kecantikan kulit wajah yang menawarkan produk dan jasanya untuk memenuhi kebutuhan kecantikan dan perawatan kulit wajah. Hal ini berkaitan erat dengan strategi pemasaran yaitu Segmenting, Targeting, Positioning. Para wanita rela mengeluarkan biaya besar untuk melakukan perawatan kecantikan. Kaum pria juga pada saat ini sudah banyak yang memperhatikan kesehatan kulit wajah dengan cara merawat kulit wajah dan mendatangi klinik kecantikan perawatan kulit wajah. Perilaku konsumen tersebut menyebabkan kebutuhan akan kecantikan kulit wajah semakin meluas pada kelompok masyarakat khususnya mereka yang memperhatikan penampilan serta kecantikan kulit wajah. Melihat kenyataan tersebut, maka banyak bermunculan jasa klinik kecantikan perawatan kulit wajah yang menawarkan berbagai macam perawatan wajah, rambut dan body. Fenomena ini bagi praktisi pemasaran adalah peluang untuk menentukan strategi pemasaran. Dari data Dinas Kesehatan Kota Palembang, Dinas Penanaman Modal dan Perijinan Kota Palembang pada tahun 2013 jumlah klinik kecantikan di Palembang yang sudah mempunyai ijin operasional sebanyak 13 klinik kecantikan, kemudian pada tahun 2016 berkembang menjadi 24 klinik kecantikandan, dan pada awal tahun 2020 jumlah klinik kecantikan di Palembang yang sudah mempunyai ijin operasional menjadi 58 klinik kecantikan. Jumlah klinik kecantikan yang bertambah juga menjadikan konsumen memiliki lebih banyak pilihan. Selain itu pelanggan juga semakin cerdas, sadar harga, sadar legalitas dan keamanan produk, banyak menuntut, sehingga menyebabkan pelanggan tidak mudah terpuaskan. Beberapa klinik kecantikan yang peniliti amati, terjadinya penurunan jumlah pelanggan karena pelanggan berpindah ke klinik kecantikan lainnya. Fenomena ini sering disebut perpindahan merk Brand Swiching. Andrie Kurniawan 2016, perilaku perpindahan merek merupakan fenomena yang kompleks, yang dapat terjadi karena adanya perilaku mencari keberagaman variety seeking, terdapatnya penawaran produk lain atau dapat juga terjadi karena adanya masalah yang ditemukan atas produk yang sudah di konsumsi. Dengan kata lain fenomena yang terjadi menunjukkan suatu kecenderungan adanya ketidak puasan dari pelanggan. Menurut Yulia 2014, kebutuhan dan selera konsumenpun terus bergeser dari waktu ke waktu. Penelitian Yulia pada pelanggan provider IM3 ini juga menyimpulkan bahwa kepuasan konsumen yang rendah akan membuat konsumen memiliki minat perpindahan merek. Donni 2017196, menciptakan kepuasan konsumen merupakan salah satu inti dari pencapaian profitabilitas jangka panjang bagi perusahaan. Dari uraian tersebut kepuasan pelanggan adalah merupakan gambaran perbedaan antara harapan dan kinerja nyata yang diterima pelanggan Apabila harapan tinggi, sementara kinerjanya biasa-biasa saja maka kepuasan tidak akan tercapai atau bahkan menimbulkan kekecewaan bagi konsumen. Sebaliknya apabila kinerja melebihi dari yang diharapkan maka kepuasan akan meningkat. Oliver 199710 satisfaction can be likened to an individual pursuit, a goal to be attained from the consumption of products and the patronization of services. Kepuasan pelanggan satisfaction merupakan fungsi kinerja yang dipersepsikan terhadap jasa yang ditawarkan dan ekspektasi pelanggan, dengan mengenali bahwa kepuasan yang tinggi menimbulkan loyalitas pelanggan yang tinggi. Loyalitas pelanggan yang tinggi sangat mempengaruhi laba perusahaan. Biaya untuk mendapatkan pelanggan baru diperkirakan lima kali lipat biaya mempertahankan pelanggan lama. Pelanggan loyal akan selalu membela institusi bahkan berusaha pula untuk mengajak ikut serta dan memberi saran kepada orang lain untuk menjadi pelanggan. Perilaku pelanggan yang diharapkan tetap terus berlaku bagi perusahaan adalah loyalitas Loyality. Menurut Donni 2017211 Terciptanya kepuasan di hati konsumen sangat bermanfaat untuk menumbuhkan loyalitas pelanggan terhadap perusahaan. Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis Vol. 21 No. 2, 2020, 174-190 ISSN 1693-7619 Print E-ISSN 2580-4170 Hompage 176-190 Loverlock and Wright 2005133 menyatakan bahwa loyalitas adalah keputusan konsumen untuk secara sukarela terus berlangganan dengan perusahaan tertentu dalam jangka waktu yang lama. Blackwell 201253 customer loss can be disastrous because there are fewer new consumers to replace those who leave. Therefore, customer loyalty based on genuine and ongoing satisfaction is one of the greatest assets a firm can develop. Dijelaskan oleh Margarita 2016 bahwa menciptakan loyalitas pelanggan merupakan salah satu strategi kontemporer yang paling signifikan, tidak hanya kesuksesan bisnis perusahaan tetapi juga terciptanya pelanggan setia jangka panjang. Menurut Margarita 2016 sebuah perusahaan perlu memiliki pelanggan tetap dan loyal yang membeli barang berulang kali, memberikan informasi positif, dan tidak akan membeli barang alternatif dari pesaing. Produk berkualitas mempunyai peranan penting untuk membentuk kepuasan pelanggan Eugina dan Suryono, 2016. Produk berkualitas juga memenuhi persyaratan legalitas yang sudah ditentukan Pemerintah Badan Pengawas Obat Dan Makanan. Disamping penyediaan produk yang memenuhi ketentuan kualitas dan legalitas, faktor penting lainnya yang mempengaruhi loyalitas pelanggan adalah faktor pelayanan. Apabila pelanggan merasa puas dengan pelayan yang diberikan oleh klinik kecantikan perawatan kulit wajah maka pelanggan akan kembali mengunjungi klinik tersebut sehingga terbentuklah pelanggan yang loyal. Pelanggan adalah pemaksimal nilai, mereka membentuk ekspektasi nilai dan bertindak berdasarkan nilai tersebut. Pelanggan akan membeli dari perusahaan yang mereka anggap menawarkan nilai tertinggi yang akan mereka terima. Penelitian Jackson 2013 menyebutkan kualitas pelayanan menjadi factor yang penting dalam menarik minat beli dan daya beli konsumen. Kotler dan Keller 2009 kepuasan satisfaction adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang timbul karena membandingkan kinerja yang dipersepsikan produk atau hasil terhadap ekspekasi mereka. Jika kinerja gagal memenuhi ekspektasi, pelanggan akan tidak puas. Jika kinerja sesuai dengan ekspektasi maka pelanggan akan puas. Jika kinerja melebihi ekspektasi pelanggan, pelanggan akan sangat puas atau senang. Donni 2016, terciptanya kepuasan di hati konsumen sangat bermanfaat bagi tumbuhnya loyalitas/kesetiaan merk. Basu 1999 konsumen yang memperoleh kepuasan atas produk yang dibelinya cenderung melakukan pembelian ulang produk yang sama. Fandy dan Chandra 2015201 manfaat spesifik dari kepuasan pelanggan meliputi keterkaitan positif dengan loyalitas pelanggan yang berpotensi menjadi sumber pendapatan perusahaan dimasa akan datang. Gissela dan Anik 2017, kepuasan pelanggan adalah salah satu tujuan perusahaan agar dapat memenuhi kebutuhan, keinginan dan ekspektasi pelanggan pada suatu produk/jasa sehingga pelanggan menjadi loyal. Jill Griffin 2002 mengungkapkan apabila kepuasaan pelanggan tidak dapat diandalkan, pengukuran yang terkait dengan pembelian ulang adalah loyalitas pelanggan customer loyalty. Rabeca and Adrian 2017 customer satisfaction is an assessment of how well a company’s products or services meet customer expectations. Engel et. al menyatakan pengetahuan produk merupakan kumpulan berbagai macam informasi mengenai produk Donni, 2016. Pengetahuan ini meliputi kategori produk, merek, terminologi produk, atribut atau fitur produk, harga produk, dan kepercayaan mengenai produk. Eugenia dan Suryono 2016 perhatian utama perusahaan agar dapat memenangkan persaingan adalah memberikan nilai dan kepuasan kepada konsumen melalui penyampaian produk dan jasa yang berkualitas dengan harga bersaing. Florensia 2014 kualitas dan kepuasan pelanggan berkaitan erat dengan pangsa pasar dan retensi pelanggan. Salah satu faktor penting yang dapat membuat konsumen puas adalah kualitas. Kualitas pelayanan menjadi salah satu ukuran atas keberhasilan dalam memberikan jaminan atas kepuasan bagi konsumen, melalui kualitas pelayanan seorang konsumen dapat memberikan penilaian secara obyektif dalam usaha menciptakan kepuasan konsumen. Menurut Griffin 2005 seorang pelanggan yang loyal memiliki prasangka spesifik mengenai apa yang Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis Vol. 21 No. 2, 2020, 174-190 ISSN 1693-7619 Print E-ISSN 2580-4170 Hompage 177-190 akan di beli dan dari siapa dia membeli. Wu and Ai mengungkapkan having loyal customers is a required option for various companies based on its important role in creating sustainable competitive advantages Saifalddin , 2018. Berbagai produk kosmetik yang ada di pasar pada saat ini baik pemasaran di super market, mall, pemasaran di media soial , media elektronik, di klinik kecantikan seharusnya mempunyai legalitas yang ditentukan dan kemanfaatan serta tingkat keamanan dalam pemakaiannya. Produk tersebut mempunyai legalitas yang sudah teregistrasi di Balai Pengawas Obat Dan Makanan BPOM, tidak membahayakan kulit saat pemakaiannya. Penny 2016 perlindungan konsumen terhadap keamanan dan kemanfaatan produk merupakan isu yang cukup penting, karena kosmetika sudah merupakan produk kebutuhan sehari-hari. Fatma Riska 2019 legalitas produk kosmetika yang sudah mempunyai ijin edar dari BPOM RI merupakan perlindungan dan keamanan bagi konsumen. Ratnawulan 2017, pilihlah kosmetika yang telah memiliki izin edar berupa notifikasi dari Badan POM. Penataan ruangan pada klinik kecantikan diciptakan supaya pelanggan merasakan kenyamanan dan pelanggan mempunyai persepsi akan nilai serta keyakinan mereka pada klinik kecantikan yang di kunjungi. Menurut Nofiawaty dan Yuliandi 2014 store atmosphere tidak hanya dapat memberikan suasana lingkungan pembelian yang menyenangkan saja, tetapi juga dapat memberikan nilai tambah terhadap produk yang dijual. Mete and senem 2014, Suasana toko dapat digambarkan sebagai suasana umum di mana semua jenis stimulan terlibat. Suasana toko dapat mempengaruhi minat dan persepsi pelanggan. Penataan yang perlu seperti dekorasi toko, bentuk produk, paket perawatan, penyajian produk di dalam toko, warna, pencahayaan, ventilasi, aroma, musik, penampilan perwakilan penjualan dan sikap mereka terhadap pelanggan yang mengunjungi klinik kecantikan. Berdasarkan hasil penelitian Faisal Marzuki 2018 terdapat pengaruh positif anatara profesionalisme terhadap loyalitas. Profesionalisme yang diharapkan adalah memiliki keahlian, tanggung jawab sosial dan mampu bekerjasama. Yusfi 2010 mengemukakan, dokter umum/ dokter spesialis yang memberi pelayanan di klinik kecantikan harus mengacu kepada peraturan/pedoman penyelenggaraan klinik kecantikan sehingga tidak menimbulkan sengketa. Purnamasari et al 2015 profesionalisme menjadi kompetensi utama yang wajib dikuasai oleh seorang dokter. Dokter estetika yang melayani pasien pada klinik kecantikan sudah mengikuti pelatihan, seminar estetika. Beberapa dokter sudah ada yang meneruskan pendidikan estetika atau anti aging pada perguruan tinggi tertentu sehingga keahlian yang didapatkan menambah tingkat kepercayaan terhadap pelayanan dan tindakan medis terhadap pelanggan klinik estetika. Perawatan di klinik kecantikan kulit wajah untuk tindakan medis dilakukan oleh ahli medis dokter. Untuk kasus yang lebih ringan seperti facial wajah dan memberikan obat anti acne atau obat pencerah kulit dilakukan oleh ahli kecantikan beautician dengan pengawasan dokter. Menurut Yusfi Risna 2010, berbagai masalah sering terjadi dalam pelayanan klinik kecantikan mulai dari keluhan ringan seperti tidak mendapatkan hasil sesuai dengan yang dijanjikan sampai dengan terjadinya kematian. Disebutkan salah satu masalah yang paling krusial dibidang kedokteran estetika adalah masalah kompetensi, karena kedokteran estetika ini melibatkan berbagai disiplin ilmu dari beberapa bidang spesialisasi kedokteran. Keinginan pasien untuk tampil lebih cantik, selalu awet muda menjadi penting bagi dokter estetika untuk memberikan pelayanan maksimal sesuai kompetensi yang dimiliki. Menurut Ferdinand 2014, model atau sering disebut kerangka pemikiran teoritis adalah penyederhanaan dari fenomena dunia nyata yang membentuk satu pemahaman pengertian yang utuh mengenai bagaimana sebuah masalah dipecahkan. Nurlina 2017, apabila suatu konsep memiliki lebih dari satu keadaan, nilai atau kondisi, konsep tersebut merupakan variabel. Variabel juga merupakan proksi atau representasi dari konstruk yang dapat diukur dengan berbagai macam nilai penilaian. Variabel menjadi mediator konstruk yang bersifat abstrak dan Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis Vol. 21 No. 2, 2020, 174-190 ISSN 1693-7619 Print E-ISSN 2580-4170 Hompage 178-190 fenomena yang bersifat nyata. Variabel Independen dalam penelitian ini adalah Produk Product, Pelayanan Service, Legalitas Legality, Kenyamanan klinik Store Atmosphere, Profesi Profession. Sedangkan Kepuasan pelanggan Customer Satisfaction merupakan variabel Intervening. Gambar 1 Kerangka konseputal Hipotesis pada penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh sebab-akibat kausalitas antara variabel-variabel Independen dan variabel Dependen atau pengaruh antara variabel Eksogen dan variabel Endogen. Menurut Eugenia dan Suryono 2016 pengujian hipotesis dalam penelitian dapat dinyatakan pada nilai Critical Ratio CR dari suatu hubungan kausalitas. H1. Kualitas Produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelangH2. Kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan. H3. Legalitas Produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan. H4. Kenyamanan klinik berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan. H5. Profesionalisme ahli medis berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan H6. Kepuasan Pelanggan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan METODE Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi loyalitas pelanggan klinik kecantikan di Palembang. Ruang lingkup penelitian adalah kepuasan dan loyalitas pelanggan klinik kecantikan, merupakan perilaku sosial kelompok masyarakat tertentu di kota Palembang. Burhan Bungin 2011 perilaku sosial yang memiliki gejala yang tampak, dapat diamati, ditentukan dalam konsep, dan dapat diukur sebagai variabel-variabel yang muncul di masyarakat. Nurlina 2017 suatu konsep yang memiliki lebih dari suatu keadaan, nilai, atau kondisi maka konsep tersebut adalah variabel. Variabel Independen dalam penelitian ini adalah Kualitas Produk X1, Kualitas Pelayanan X2, Legalitas Produk X3, Kenyamanan klinik X4, Profesionalisme X5, Variabel Dependen adalah Loyaltas Pelanggan Y. Sedangkan Kepuasan pelanggan Z merupakan variabel Intervening. Sumber data dari penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data sekunder merupakan data untuk melengkapi data primer. Data primer yaitu pelanggan klinik kecantikan di kota Palembang yang yang telah ditentukan sebelumnya. Data sekunder merupakan data untuk melengkapi dan mendukung penelitian ini yaitu dari klinik kecantikan yang dikunjungi oleh pelanggan, data Dinkes, DPMP, BPS, BPOM kota Palembang, literatur perpustakaan, jurnal, artikel, dan data terkait lainnya. Kreteria Responden terdiri dari wanita dan pria, sudah menjadi pelanggan di atas 2 tahun, usia antara 15-65 tahun dan mengunjungi klinik kecantikan minimal 1 Teknik analisa menggunakan statistik Structural Equation Modeling SEM, yaitu untuk mengetahui hubungan kausalitas, validitas, dan reliabilitas sekaligus dari variabel penelitian ini. Menurut Edi 2018 Analisis SEM multi sampel adalah analisis untuk menguji perbedaan dengan membandingkan nilai-nilai parameter SEM antara sampel satu dengan sampel lainnya akibat Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis Vol. 21 No. 2, 2020, 174-190 ISSN 1693-7619 Print E-ISSN 2580-4170 Hompage 179-190 adanya variabel moderasi. Selanjutnya digambarkan frame work model SEM dengan 7 variabel laten. Gambar 2. Framework model SEM Varibel laten dijelaskan oleh paling tidak tiga variabel manifes. Variabel laten dapat diukur dari pertanyaan variabel manifes. Pada model SEM, variabel laten dapat berfungsi sebagai variabel eksogen atau variabel endogen. Pada penelitian ini varibel Kepuasan Pelanggan Z merupakan variabel endogen dari variabel X1,X2,X3,X4,X5 dan merupakan variabel eksogen dari variabel Loyalitas Pelanggan Y Tabel Definisi Operasinal Variabel Definisi Operasional Indikator Skala pengukuran Kualitas Produk X1 Kualitasproduk merupakan nilai, mutu yangmemberikan tingkat kepuasan dari efek samping tahan produk stabil langsung dari kinerja produk Likert, dimana nilai 1= sangat tidak puas dan nilai 5=sangat puas Kualitas Kualitas pelayanan adalah pelayanan yang diberikan oleh klinik kecantikan terhadap pelanggan dimana pelanggan mendapatkan sesuai dengan harapan mereka. Dimodifikasi dari Eugenia dan Suryono, 2016 . 1. Pelayanan yang diberikan memuaskan 2. Staf dan Beautician memperhatikan kebutuhan pelanggan dengan sungguh-sungguh. keluhan oleh Beautician dan dokter memuaskan Likert, dimana nilai 1= sangat tidak puas dan nilai 5=sangat puas Legalitas Produk X3 Legalitas produk adalahkepercayaan pelanggan terhadap produk kosmetik ijin resmi dan sertifikasi yang sudah terdaftar. Dimodifikasi dari Ratnawulan ,2017 label resmi pada kemasan terdaftar di BPOM sertifikat MUI Likert, dimana nilai 1= sangat tidak puas dan nilai 5=sangat puas Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis Vol. 21 No. 2, 2020, 174-190 ISSN 1693-7619 Print E-ISSN 2580-4170 Hompage 180-190 Variabel Definisi Operasional Indikator Skala pengukuran Kenyamanan X4 Kenyamanan klinik adalah suasana klinik dimana pelanggan merasa nyaman selama dilingkungan klinik kecantikan. Dimodifikasi dari Nofiawaty dan Yuliandi .2014 1. Sikap karyawan, persahabatan karyawan, 2. dekorasi ruangan klinik membuat rasa nyaman. 3. Desain dan pengelolaan Ruang tunggu terasa nyaman Likert, dimana nilai 1= sangat tidak puas dan nilai 5=sangat puas Profesionalisme X5 Profesionalisme adalah sikap dokter dalam menjalankan jasa estetika, dokter dituntut untuk mempunyai kompetensi, sertifikasi dibidang kecantikan kulit. Dimodifikasi dari Abrori et,al 2013. medis Mempunyai kompetensi di bidang kecantikan perawatan kulit medis Mempunyai sertifikasi pendidikan dibidang kecantikan kulit medis menerima dan menangani keluhan dengan baik Likert, dimana nilai 1= sangat tidak puas dan nilai 5=sangat puas Kualitas pelayanan adalah pelayanan yang diberikan oleh klinik kecantikan terhadap pelanggan dimana pelanggan mendapatkan sesuai dengan harapan mereka. Dimodifikasi dari Eugenia dan Suryono, 2016 . 1. Pelayanan yang diberikan memuaskan 2. Staf dan Beautician memperhatikan kebutuhan pelanggan dengan sungguh-sungguh. keluhan oleh Beautician dan dokter memuaskan Likert, dimana nilai 1= sangat tidak puas dan nilai 5=sangat puas Legalitas Produk X3 Legalitas produk adalah kepercayaan pelanggan terhadap produk kosmetik ijin resmi dan sertifikasi yang sudah terdaftar. Dimodifikasi dari Ratnawulan ,2017 label resmi pada kemasan terdaftar di BPOM sertifikat MUI Likert, dimana nilai 1= sangat tidak puas dan nilai 5=sangat puas Kenyamanan X4 Kenyamanan klinik adalah suasana klinik dimana pelanggan merasa nyaman selama dilingkungan klinik kecantikan. Dimodifikasi dari Nofiawaty dan Yuliandi .2014 1. Sikap karyawan, persahabatan karyawan, 2. dekorasi ruangan klinik, dan daya tarik atmosfer klinik membuat rasa nyaman. 3. Desain dan pengelolaan Ruang tunggu terasa nyaman Likert, dimana nilai 1= sangat tidak puas dan nilai 5=sangat puas HASIL DAN PEMBAHASAN Modifikasi model dengan mengcovarian nilai error pada indikator dimaksudkan untuk mendapatkan model yang fit yang memenuhi kreteria yang ditentukan, dimana persyaratan Goodness of fit 4-5 terpenuhi Hair at all,2010. Modifikasi pertama adalah membuat covarian antar indikator dari Modification indices nilai yang lebih besar. Dari output AMOS 24 pada Modification Indices modifiaksi pertama dipilih covarian antara e20-e21;e13-e22;e11-e17;e9-e11;e6-e13;e4-e16. Kemudian pada modifikasi model ke dua adalah mengcovarian e6-21;e4-e13;e5-e20;e15-e17 dan Z34-3 sehingga didapatkan model Fit. Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis Vol. 21 No. 2, 2020, 174-190 ISSN 1693-7619 Print E-ISSN 2580-4170 Hompage 181-190 Gambar 3. Full Model Fit Sructure Equation Modeling Tabel 1. Goodness of indeks - Fit Goodness of fit indeks Cut-of-value Hasil Analisa Kriteria X² Chi-Square prob .000 df 131 Partial Significance probability ≥ Not Good RMSEA ≤ Good Fit GFI ≥ Partial AGFI ≥ Not Good CMIN/DF ≤ ≤ Good Fit TLI ≥ Good Fit CFI ≥ Good Fit Hasil modifikasi model terlihat pada gambar 3 dimana nilai CFI, RMSEA, TLI, CMIND/DF memenuhi kreteria yang ditentukan. Tabel 2. Regression Weights Scalar Estimate, Maximum Likelihood Estimates Estimate P Label Keppel_Z <- KProduk_X1 .158 .032 par_13 Keppel_Z <- KPelayan_X2 .272 *** par_14 Keppel_Z <- LegProd_X3 .183 .048 par_15 Keppel_Z <- StoreAtm_X4 .506 .352 par_16 Keppel_Z <- ProfAM_X5 .909 .191 par_22 Loyal_Y <- ProfAM_X5 .098 .295 .332 .740 par_17 Loyal_Y <- KProduk_X1 .086 .900 par_18 Loyal_Y <- KPelayan_X2 .285 .191 .135 par_19 Loyal_Y <- LegProd_X3 .081 .178 par_20 Loyal_Y <- StoreAtm_X4 .131 .154 .854 .393 par_21 Loyal_Y <- Keppel_Z .492 .119 *** par_23 Dari Tabel 2, Regression Weights, Maximum Likehood Estimate, terlihat pengaruh dari variabel dependen terhadap variabel independen pada nilai Critical Ratio. Pengaruh positif dan signifikan terdapat pada Kualitas Pelayanan X2 tehadap Kepuasan Pelanggan Z dimana nilai CR 5,319 lebih besar 1,96 p *** , Pengaruh positif dan signifikan juga pada Kepuasan Pelanggan Z terhadap Loyalitas Y dimana nilai CR 4,147 lebih besar dari 1,96 p *** Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis Vol. 21 No. 2, 2020, 174-190 ISSN 1693-7619 Print E-ISSN 2580-4170 Hompage 182-190 Tabel 3. Standardized Regression Weigh Estimate Keppel_Z <- KProduk_X1 <- KPelayan_X2 <- LegProd_X3 <- StoreAtm_X4 <- ProfAM_X5 .809Loyal_Y <- ProfAM_X5 .081Loyal_Y <- KProduk_X1 <- KPelayan_X2 .261Loyal_Y <- LegProd_X3 <- StoreAtm_X4 .171Loyal_Y <- Keppel_Z .600Pengaruh Langsung, Tidak Langsung dan Pengaruh Total Analisis ini untuk melihat seberapa kuat pengaruh suatu variabel dengan variabel lainnya baik secara langsung, maupun secara tidak langsung. Menurut Haryono 2016 interpretasi dari hasil analisa statistik Amos dapat menjelaskan pengaruh langsung, tidak langsung dan pengaruh total. Dari model struktur juga dapat diketahui variabel-variabel yang mempunyai pengaruh cukup baik dengan adanya variabel mediasi intervening. Tabel 4. Pengaruh Langsung, Pengaruh Tidak Langsung. Pengaruh Total Pengaruh Langsung PL Pengaruh Tidak Langsung TL Pengaruh Total KepPel Loyalitas KepPel Loyalitas KepPel Loyalitas ProfAM 0,809 0,081 0 0,485 0,809 0,566 StoreAtm -0,502 0,171 0 -0,302 -0,502 -0,131 LegProd -0,335 -0,123 0 -0,201 -0,335 -0,324 Kpelayan 1,085 0,261 0 0,651 1,085 0,912 Kproduk -0,329 -0,013 0 -0,198 -0,329 -021 Keppel_Z 0 0,06 0 0 0 0,6 Loyal_Y 0 0 0 0 0 0 Berdasarkan hasil perhitungan dari statistik Amos pada Tabel Diatas, Profesional ahli medis dan kualitas pelayanan terhadap loyalitas pelanggan lebih besar daripada pengaruh langsung Profesional ahli medis dan kualitas pelayanan terhadap terhadap loyalitas pelanggan. Pengaruh langsung Profesional ahli medis terhadap loyalitas pelanggan sama dengan 0,081 dan pengaruh langsung antara kualitas pelayanan terhadap loyalitas 0,261. Sedangkan pengaruh tidak langsung profesional ahli medis terhadap loyalitas pelanggan sama dengan 0,485 dan pengaruh tidak langsung antara kualitas pelayanan terhadap loyalitas 0,651. Terlihat bahwa adanya mediasi intervening dari variabel kepuasan yang menyebabkan pengaruh tidak langsung antara profesional ahli medis dan kualitas pelayanan terhadap loyalitas pelanggan mempunyai nilai lebih besar daripada pengaruh langsung. Terlihat bahwa adanya mediasi intervening dari variabel kepuasan yang menyebabkan pengaruh tidak langsung antara profesional ahli medis dan kualitas pelayanan terhadap loyalitas pelanggan mempunyai nilai lebih besar daripada pengaruh langsung. Menurut Haryono 2016 interpretasi tersebut dapat dilihat pada gambar berikut ini, dimana PL adalah pengaruh langsung dan TL adalah pengaruh tidak langsung. Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis Vol. 21 No. 2, 2020, 174-190 ISSN 1693-7619 Print E-ISSN 2580-4170 Hompage 183-190 Gambar 4. Model Pengaruh Langsung Gambar 5. Pengaruh TidakLangsung Pembahasan Dari analisa diperoleh Pengaruh Kualitas Produk terhadap Kepuasan Pelanggan berpengaruh negatif. Pengaruh negatif tersebut dapat dilihat pada hasil analisa Maximum Likelihood Estimate, nilai yaitu negatif. Menurut Hendry 2016 apabila nilai konstanta negatif maka dianggap tidak berpengaruh secara signifikan. Dari hasil analisa H1 tidak dapat diterima. Penelitian Eugenia dan Suryono 2016 kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan tidak terbukti. Pengaruh negatif pelanggan ini terlihat pada jawaban kuesioner pelanggan yang tidak setuju ataupun sangat tidak setuju pada jawaban pertanyaan kualitas produk seperti, Produk yang ditawarkan bebas dari efek samping, Daya tahan produk stabil tidak berubah-ubah, Produk yang saya konsumsi mempunyai dampak langsung terhadap keluhan saya. Implikasi yang ditimbul dari penelitian ini adalah klinik kecantikan hendaknya tetap melanjutkan komitmen meningkatkan kualitas produk untuk menjadikan pelanggan merasa puas sehingga tetap loyal kepada klinik kecantikan yang dikunjungi. Kkualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Pengaruh Positif tersebut adalah signifikan, hal ini dapat dilihat pada nilai ≥ 1,96 dan nilai p ≤ 0,05 tanda ***. Sejalan dengan penelitian Gissela Putri Yohana dan Hj. Anik Lestari Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis Vol. 21 No. 2, 2020, 174-190 ISSN 1693-7619 Print E-ISSN 2580-4170 Hompage 184-190 Andjarwati yang menyatakan kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan terbukti. Penelitian Gissela dan Andjarwati, 2017 menyatakan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Implikasi dari penelitian ini adalah menunjukkan bahwa pelayanan yang dilakukan oleh staf office, beautician dan dokter ahli medis cukup baik dan memuaskan bagi pelanggan. Kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan menjadi terbukti. Dari hasil analisa bahwa legalitas produk berpengaruh negatif terhadapkepuasan pelanggan. Pengaruh negatif tersebut dapat dilihat pada nilai konstanta negatif - 1,981 p 0,032 ≤ 0,05. Menurut Hendry 2016 apabila nilai konstanta negatif maka dianggap tidak berpengaruh dan. Hipotesis H3 tidak diterima. Implikasi dari penelitian ini adalah beberapa responden merasa tidak puas terhadap beberapa faktor dari legalitas produk yang tidak tercantum pada kemasan produk. Meskipun pelanggan tetap mengkonsumsi produk yang ditawarkan, misalnya tidak adanya labelisasi halal pada produk tetapi pelanggan tetap membeli produk yang ditawarkan. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Hayet tetntang pengaruh labelisasi halal terhadap pembelian produk kosmetik. Hayet 2019 apabila tidak tercantum labelisasi halal dari LPPOM MUI produk tersebut tetap dibeli oleh pelanggan. Dari pengamatan peneliti, alasan dari pelanggan untuk tetap mengkonsumsi produk tanpa labelisasi dikarenakan produk tersebut dapat mengatasi permasalahan kulit wajah yang sedang di konsultasikan meskipun adanya efek samping dalam kurun waktu tertentu. Dari hasil analisa kenyamanan di klinik berpengaruh negatif terhadap kepuasan pelanggan. Sifat dari pengaruh negatif tersebut adanya nilai konstanta nigatif pada analisis – 0,931≤ 1,96 dan p 0,352 ≥ 0,05. Rasa ketidaknyamanan pelanggan disebabkan karena lamanya waktu menunggu antrian untuk perawatan wajah atau konsultasi pada dokter, dan juga pengelolaan ruang tunggu yang tidak memenuhi harapan mereka misalnya pada waktu banyak antrian perawatan atau konsultasi ke dokter, pelanggan tidak mendapat tempat duduk sehingga menunggu sambil berdiri. Hipotesis H4 Tidak Diterima. Penelitian Lucky dan Sumarto 2010 menyatakan aktifitas toko atau suasana klinik memberikan rasa nyaman berpengaruh positif terhadap kepuasan tidak terbukti. Pada Regression Weights, dapat diketahui bahwa dimensi maupun indikator dari Full Mode Fit tidak memenuhi kreteria karena nilai ≤ 1,96 atau nilai P ≥ 0,05. Dari output Amos 24 terlihat nilai critical ratio ≤ 1,96 dan p 0,191 ≥ 0,05. maka hipotesis ke lima tidak diterima, artinya profesional ahli medis tidak berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Implikasi dari analisa ini adalah meskipun ahli medis mempunyai kompetensi, sertifikasi dibidang kecantikan kulit wajah masih ada pelanggan belum terpuaskan sehinggan masih terdapat kecenderungan untuk berpindah dan mencari tindakan perawatan wajah sesuai yang mereka harapkan. Dari hasil analisa bahwa kualitas produk berpengaruh negatif terhadap loyalitas pelanggan. Pengaruh negatif tersebut dapat dilihat pada nilai konstanta negatif - 0,125 p 0,90 ≥ 0,05. Menurut Hendry 2016 apabila nilai konstanta negatif maka dianggap tidak berpengaruh dan Hipotesis H6 tidak diterima. Implikasi dari penelitian ini adalah klinik kecantikan dapat menyediakan produk yang memiliki stabilitas mutu lebih baik. Konsistensi produk seperti cream, toner dan serum tidak berubah baik kekentalan, aroma maupun warna sehingga dapat meningkatkan loyalitas pelanggan. Berdasarkan dimensi maupun indikator dari Full Mode Fit tidak memenuhi kreteria karena nilai ≤ 1,96 atau nilai P ≥ 0,05. Dari output Amos 24 terlihat nilai critical ratio ≤ 1,96 dan p 0,191 ≥ 0,05. maka hipotesis ke tujuh tidak diterima, artinya profesional ahli medis tidak berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Implikasi dari analisa ini adalah meskipun ahli medis mempunyai kompetensi, sertifikasi dibidang Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis Vol. 21 No. 2, 2020, 174-190 ISSN 1693-7619 Print E-ISSN 2580-4170 Hompage 185-190 kecantikan kulit wajah masih ada pelanggan belum terpuaskan sehinggan masih terdapat kecenderungan untuk berpindah dan mencari tindakan perawatan wajah sesuai yang mereka harapkan. pengaruh legalitas produk terhadap loyalitas negatif. Nilai - ≤ 1,96 atau nilai P 0,178 ≥ 0,05. Tanda nigatif pada konstanta critical ratio memberikan informasi tidak ada pengaruh antara legalitas produk dengan loyalitas. H8 tidak diterima. Signifikansi dari output Amos 24 terlihat pada Tabel nilai critical ratio - 2,146 ≤ 1,96 dan p 0,032 ≤ 0,05. maka hipotesis pertama ditolak, artinya kualitas produk berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan.. Berdasarkan output AMOS 24 pada Regression Weights Group number 1 – Default model di atas dapat diketahui bahwa dimensi maupun indikator dari Full Mode Fit tidak memenuhi kreteria karena nilai ≤ 1,96 atau nilai P ≥ 0,05. Dari output Amos 24 Terlihat pada Tabel nilai critical ratio - ≤ 1,96 dan p 0,393 ≥ 0,05. maka hipotesis ke sembilan ditolak, artinya kenyamanan klinik berpengaruh negatif terhadap loyalitas pelanggan. Ketidaknyamanan yang dirasakan oleh pelanggan karena menunggu antrian terlalu lama atau tidak mendapat tempat duduk menjadi perhatian penting bagi klinik kecantikan untuk meningkatkan loyalitas pelanggan. Klinik kecantikan membuat jadwal perawatan atau konsultasi ke ahli medis bagi pelanggan, atau mempercepat keinginan pelanggan berdasarkan data pada kartu kunjungan pelanggan Berdasarkan output AMOS 24 pada Regression Weights di atas dapat diketahui bahwa dimensi maupun indikator dari Full Mode Fit tidak memenuhi kreteria karena nilai ≤ 1,96 atau nilai P ≥ 0,05. Dari output Amos 24 terlihat nilai critical ratio ≤ 1,96 dan p 0,740 ≥ 0,05. maka hipotesis ke lima tidak diterima, artinya profesional ahli medis tidak berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Implikasi dari penelitian ini adalah meskipun ahli medis mempunyai kompetensi, sertifikasi dibidang kecantikan kulit wajah tidak menjadikan retensi loyalitas bagi pelanggan, masih terdapat kecenderungan pelanggan untuk berpindah. Pertumbuhan klinik kecantikan perawatan kulit wajah di kota Palembang pada saat ini menjadikan bahan pertimbangan bagi klinik kecantikan untuk berfokus pada pelanggan yang rutin melakukan perawatan maupun mengkonsumsi produk perawatan. Meningkatkan kompetensi baik tindakan medis maupun sertifikasi pendidikan dibidang estetika perawatan kulit dan kecantikan wajah. Kepuasan pelanggan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan di klinik kecantikan kota Palembang. Ida dan Mandala, 2019 dampak kedepan dari pelanggan yang sudah terpuaskan akan menciptakan loyalitas pelanggan. Pelanggan yang loyal, akan merekomendasikan klinik kecantikan yang sudah dikunjunginya kepada orang lain. Gissela dan Andjarwati, 2017 kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan, dan kepuasan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas. SIMPULAN Kualitas produk merupakan hal yang penting bagi pelanggan. Tetapi dari respon kuesioner beberapa pelanggan klinik kecantikan di Palembang memberikan responen negatif. Ini merupakan informasi penting untuk klinik kecantikan agar supaya produk yang disediakan memenuhi beberapa persyaratan kualitas produk yang disediakan yaitu kestabilan produk, produk yang dikonsumsi oleh pelanggan tidak mempunyai efek samping, dan kinerja dari produk dapat segera mengatasi permasalahan kulit muka dari pelanggan. Kualitas Pelayanan prima memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Klinik kecantikan di kota Palembang perlu untuk mempertahankan dan meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan. Pelanggan yang merasa di perhatikan serta mendapat pelayanan terbaik, menjadikan harapan dan keinginan dari pelanggan terpenuhi. Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis Vol. 21 No. 2, 2020, 174-190 ISSN 1693-7619 Print E-ISSN 2580-4170 Hompage 186-190 Legalitas produk berpengaruh negatif terhadap kepuasan pelanggan. Hal ini ada beberapa responden memberikan jawaban tidak setuju terhadap pertanyaan kuesioner tentang beberapa persyaratan legalitas, tidak tercantumnya persyaratan, seperti persyaratan label resmi dari BPOM dan juga label halal dari Majelis Ulama Indonesia. Kenyamanan klinik berpengaruh negatif terhadap kepuasan pelanggan. Walaupun kenyamanan berpengaruh negatif, tetapi pelanggan klinik kecantikan di palembang menyatakan loyal. Hal ini ada beberapa pelanggan yang sudah perawatan dalam kurun waktu lama dan relationship yang baik terhadap klinik, beautician dan ahli medis serta rutin mengkonsumsi produk dari klinik yang dikunjungi. Jill Griffin 20025 mengungkapkan apabila kepuasaan pelanggan tidak dapat diandalkan, pengukuran yang terkait dengan pembelian ulang adalah loyalitas pelanggan customer loyalty. Profesionalisme ahli medis berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Perawatan oleh beautician dan tindakan perawatan yang dilakukan oleh dokter memberikan efek positif bagi kepuasan pelanggan. Efek kepuasan ini ternyata tidak disertai loyalitas. Pelanggan yang tidak loyal mencari klinik kecantikan lainnya yang dapat mengatasi permasalahan kulit muka yang sedang dialami. artinya profesional ahli medis tidak berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Implikasi dari analisa ini adalah meskipun ahli medis mempunyai kompetensi, sertifikasi dibidang kecantikan kulit wajah masih ada pelanggan belum terpuaskan sehinggan masih terdapat kecenderungan untuk berpindah dan mencari tindakan perawatan wajah sesuai yang mereka harapkan. Untuk menciptakan loyalitas pelanggan klinik kecantikan di kota Palembang, maka hal yang penting juga dapat menyediakan produk yang memiliki stabilitas mutu lebih baik. Konsistensi produk seperti cream, toner dan serum tidak berubah baik kekentalan, aroma maupun warna sehingga dapat meningkatkan loyalitas pelanggan. Kepuasan Pelanggan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Nilai Kritikal Rasio yang cukup baik dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya memberikan pelayan yang cukup baik kepada pelanggan sehingga menjadikan perasaan kepuasan pada pelanggan, faktor lainnya walaupun mempunyai pengaruh yang tidak signifikan adalah penanganan keluhan terhadap pelanggan yang baik dari staf office, ahli beautician maupun oleh dokter. Untuk mempertahankan loyalitas pelanggan berkelanjutan, perlu kiranya mempertahankan faktor-faktor tersebut diatas bahkan berusaha untuk meningkatkannya. REFERENSI Adi Ruslan, S. K. dan F. R. 2015 Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Usaha, Membentuk Loyalitas Pelanggan Studi Kasus Pada Pekanbaru, Pondok Durian Pangeran. Jurnal Dinamika Pertanian, Volume XXX. Afif Nur ZAIM, I. M. 2014. Pengaruh Pembiayaan Murabahah Terhadap Laba Melalui Variabel Intervening Pembiayaan Bermasalah Bank Umum Syariah Di Indonesia Periode 2009-2013. Jestt, 18, 565–580. Arshad, R., Akbar, I., Muqtadir, A., Shafique, U., Zia, H., Naseer, W., & Amin, A. 2007. Impact of Brand Switching, Brand Credibility, Customer Satisfaction and Service Quality on Brand Loyalty. Journal Of Business and Management, 12–20. Aryamti Septian Amelia, A. S. 2019. Analisis Kualitas Produk , Kualitas Pelayanan Dan Citra Merek Pada Kepuasan Pelanggan Klinik Kecantikan Dan Pengaruhnya Terhadap Loyalitas. E-Proceeding Of Management, 61, 131–138. Aryani, D., & Rosinta, F. 2010. Pengaruh Kualitas Layanan terhadap Kepuasan Pelanggan dalam Membentuk Loyalitas Pelanggan. Jurnal Ilmu Administrasi Dan Organisasi, 172, 114–126. Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis Vol. 21 No. 2, 2020, 174-190 ISSN 1693-7619 Print E-ISSN 2580-4170 Hompage 187-190 Asti, E., & Ayuningtyas, E. 2020. Pengaruh Kualitas Pelayanan, Kualitas Produk Dan Harga Terhadap Kepuasan Konsumen. EKOMABIS Jurnal Ekonomi Manajemen Bisnis, 101, 1–14. Bharada, R. J. 2018. a Study of Brand Loyalty for Cosmetic Products Among Youth in Rajkot City. Abhinav National Monthly Refereed Journal of Research in Commerce & Management, 73, 8–21. Bin Junaid, A. 2014. Indian Cosmeceutical Market A Study of Consumer Preferences and Consumption Patterns. Journal of Clinical & Experimental Dermatology Research, 0502. Burhan, B. 2011. Metodologi Penelitian Kuantitatif Kedua. Kencana Prenadamedia Group. Chiou, J. S., & Droge, C. 2006. Service quality, trust, specific asset investment, and expertise Direct and indirect effects in a satisfaction-loyalty framework. Journal of the Academy of Marketing Science, 344, 613–627. Cindra, S., Yahya, K., & Faktor, A. A. 2012. Analisis Statistik Kepuasaan Pelayanan Klinik Kecantikan London Beauty Centre Cabang Manyar Kertoajo Surabaya. 11. Dehghan, A., & Shahin, A. 2011. Customer Loyalty Assessment-A Case Study in MADDIRAN, the Distributor of LG Electronics in Iran. Business Management and Strategy, 21, 2. Dennisa, E. A., & Santoso, S. B. 2016. Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Kualitas Layanan, dan Citra Merek terhadap Loyalitas Pelanggan melalui Kepuasan Pelanggan sebagai Variabel Intervening Studi pada Klinik Kecantikan Cosmedic Semarang. JOURNAL OF MANAGEMENT, Issn 2337-3792, 53, 1–13. Dharmmesta Swastha Basu, Florensia Kurnia Puung, A. F. 2014. Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Pada Kepuasan Dan Loyalitas Pelanggan Di Salon Dan Spa. Jurnal Manajemen Dan Pelayanan Farmasi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, 42, 105–110. Djumarno, Anjani, S., & Djamaluddin, S. 2018. Effect of Product Quality and Price on Customer Loyalty through Customer Satisfaction. International Journal of Business and Management Invention IJBMI, 78, 12–20. Donni, P. J. 2017. Perilaku Konsumen Dalam Persaingan Kontemporer. In I. P. I. Anggota Ed., alfabeta Cetakan Ke. AlfaBeta Bandung. Donni, P. J. 2017. Perilaku Konsumen Dalam Persaingan Kontemporer I. P. I. Anggota ed.; Cetakan ke. AlfaBeta Bandung. Ergin, E. A., Ozdemir, H., & Parilti, N. 2011. Brand Loyalty In The Cosmetics Industry A Field Study On Turkish Womens Brand Loyalty Among Cosmetics Products. In Journal of Business & Economics Research JBER Vol. 3, Issue 5. Eziswita, S. T. dan. 2018. Analisis Experiential Marketing Dan Pengaruhnya Terhadap Kepuasan Pasien Studi Pada Klinik Sehat Gajah Mada Di Kota Padang Padang. Menara Ekonomi, Volume IV. 2407-8565; E-ISSN 2579-5295 Ferdinand, A. 2002. Structural Equation Modeling Dalam Penelitian. Balai Pustakan Undip. Ferdinand, A. 2014. Metode Penelitian Manajemen Kelima. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Hadrawi, M. 2017. Tidak Menang Tampang Doang’ Kombinasi Outer dan Inner Beauty di Kalangan Mahasiswi. Etnosia Jurnal Etnografi Indonesia, 3, 22–47. Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis Vol. 21 No. 2, 2020, 174-190 ISSN 1693-7619 Print E-ISSN 2580-4170 Hompage 188-190 Hamza, K. S. The Influence of Brand Loyalty on Cosmetics Buying Behavior of UAE Female Consumers. International Journal of Marketing Studies, Vol 3 No 2. Hardaningsih. 2018. Laporan Tahunan Balai Besar POM di Palembang. In Bandan POM. Hayet. 2019. Pengaruh Labelisasi Halal Terhadap Keputusan Pembelian Produk Kosmetik Studi Kasus Di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Indonesia. Jurnal Ekonomi Islam, Volume 10. Icshan, R. 2018. Konsep Diri Pria Metroseksual Di Kota Pekanbaru. Jom Fisip, 5Edisi II, 3. Isnurhadi1, Wahab2, Z., Muthia3, F., & Bashir, A. 2019. Identifying The Factors Determining Of Muslims’ Intention To Adopt Islamic Banking In The Local Region Religiosity As Moderating Variable. Humanities & Social Sciences Reviews, Vol 8,. Išoraitė, M. 2016. Customer Loyalty Theoretical Aspects. Vilniaus Kolegija/University Applied Sciences, Lithuania, 5Issue 2 9. Jannah, A. N., Ahri, R. A., & Yusriani, Y. 2019. Pengaruh Pengalaman Konsumen Terhadap Loyalitas Pemanfaatan Di Md Clinic Makassar Tahun 2018. Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis, 143, 275–282. Juliani, F. A. 2015. Pengaruh Switching Barrier Terhadap Loyalitas Pelanggan. Ilmu Manajemen, 2April, 131–134. 2355-6099 Keller Lane Kevin, P. K. 2009. Manajemen Pemasaran A. M. Hardani Wibi ed.; Tigabelas. Erlangga. Mandala2, I. A. K. S. S. K. 2018. Pengaruh Persepsi Harga, Promosi Penjualan, Dan Citra Merek Terhadap Kepuasan Untuk Meningkatkan Loyalitas Pelanggan. E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana, 81, 84. Mao, J. 2010. Customer Brand Loyalty. International Journal of Business and Management, 57, 213–217. Mardalis Ahmad. Meraih Loyalitas Pelanggan. Manajemen Dan Bisnis, Vol. 9, No, 111–119. No. 23a / DIKTI / KEP / 2004 ISSN 1410 - 4571 BENEFIT Martam K Nurmin, Fatma Riska Fitrianingsih Dai, R. K. Perlindungan Hukum Bagi Konsumen Terhadap Peredaran Kosmetik Ilegal. Seminar Nasional Teknologi, Sains Dan Humaniora. 978-623-91695-3-4 May, C. L. 2017. Jaminan Produk Halal di Indonesia. Jurnal Legislasi Indonesia, 141, 99–108. Mikhriani, M. 2012. Analisis Segmentasi Pasar Perawatan Kulit Wajah Natasha Skin Care Yogyakarta. Jurnal Dakwah, 131, 105–136. Monalisa, & Mahendra, I. 2017. Sistem Informasi Klinik Berbasis Web Pada Klinik Umum Dan. CKI On Spot, 102598–2990 Murwani Juli, Isharijadi, A. L. S. 2013. Pengaruh Kepuasan Pelanggan Terhadap Niat Berkunjung Ulang Study Pada Klinik Kecantikan V-Chen Medicart Clinic Aries. Forum Ilmiah Pendidikan Akuntansi Progam Studi Pendidikan Akuntansi-Fkip Universitas Pgri Madiun, 1–11. Nadaa, Z. 207 Pengaruh Desain Interior Pada Faktor. Jurnal Desain & Seni, FDSK - UMB , 43, 239–257. Ndubisi, N. O. 2007. Relationship marketing and customer loyalty. Marketing Intelligence and Planning, 251, 98–106. Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis Vol. 21 No. 2, 2020, 174-190 ISSN 1693-7619 Print E-ISSN 2580-4170 Hompage 189-190 Nguyen, N., Leclerc, A., & LeBlanc, G. 2013. The Mediating Role of Customer Trust on Customer Loyalty. Journal of Service Science and Management, 0601, 96–109. Olive L. Richard. 1997. Satisfaction A Behavioral Perspektif On The Consumer. Putri Yohana, G. 2017. Pengaruh Kualitas Layanan Dan Harga Terhadap Kepuasan Dan Loyalitas Pelanggan Studi Pada Pelanggan Medin Beauty. Jurnal Ilmu Manajemen JIM, 53, 1–9. Qonitat, N. N., Suyadi, I., & Sunarti. 2018. Pengaruh Kepuasan Pelanggan, Switching Barrier dan Kepercayaan Merek Terhadap Customer Retention Survei pada Mahasiswa S1 Universits Brawijaya Malang Pelanggan Produk Merek Wardah . Jurnal Administrasi Bisnis JAB, 552, 57–67. Rossellini, N., & Suhariadi, F. 2013. Hubungan antara Kepuasan Pelanggan dengan Word of Mouth pada Pelanggan Klinik Kecantikan London Beauty Centre. Jurnal Psikologi Industri Dan Organisasi, 23, 169–176. Saifuddin, A. Signifikan atau Sangat Signifikan. Buletin Psikologi, Volume 13, 38–44. Salim Khraim, H. 2011. The Influence of Brand Loyalty on Cosmetics Buying Behavior of UAE Female Consumers. International Journal of Marketing Studies, 32. Sarwono, J. 2010. Pengertian Dasar Structural Equation Modeling Sem . Jurnal Ilmiah Manajemen Bisnis, Vol. 10, N, 173–182. Sezgin, M., & Küçükköylü, S. 2014. Store’s Atmosphere’s Importance in Creating Store’s Image in Sustainable Management of Store and a Research in KonyaTurkey City. Journal of Advanced Management Science, 23, 186–191. Soraya Ratnawulan Mita*, Patihul Husni, I. K. S. 2017. Cara Menghindari Kosmetika Palsu dengan Organoleptik. Majalah Farmasetika, Vol. 2 Steffi, M. A., Widha, S. N., Oktavianty, O., & . 2013. Analisis Pengaruh Pelayanan Prima Terhadap Kepuasan Nasabah Dan Loyalitas Nasabah Menggunakan Structural Equation Modeling. Jurnal Rekayasa Dan Manajemen Sistem Industri Vol. 3 Sugiyarti, G. 2017. Experiential Marketing Creative Antecedence for Success of Brand Loyalty A Study on the Users of Perfume for Body in Indonesia. International Review of Management and Marketing, 71, 529–536. Sugiyono. 2010. Penelitian Pendidikan. AlfaBeta Bandung. Suharsimi Arikunto. 2009. Manajemen Penelitian. Rineka Cipta. Susila, B., Sumarwan, U., & Kirbrandoko. 2014. Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap Brand SwitchinG Abstrak Analysis of Consumer Satisfaction and Brand Switching Behavior of Ready to Drink RTD Tea Abstract. Jur. Ilm. Kel. & Kons., 73, 193–201. Tekin, G., Yiltay, S., & Ayaz, E. 2016. Internatonal Journal of Academic Value Studies The Effect of Brand Image on Consumer Behaviour Case Study of Louiss Vuitton-Moet Hennessy. Internatonal Journal of Academic Value Studies, 22, 1–24. Uncles, M. D., Dowling, G. R., & Hammond, K. 2003. Customer loyalty and customer loyalty programs. Journal of Consumer Marketing, 204–5, 294–316. Wahyono, I. W. W. 2015. Pengaruh Kualitas Pelayanan, Persepsi Harga Dan Nilai Pelanggan Terhadap Loyalitas Konsumen Melalui Kepuasan Pelanggan Sebagai Variabel Intervening. Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis Vol. 21 No. 2, 2020, 174-190 ISSN 1693-7619 Print E-ISSN 2580-4170 Hompage 190-190 Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang, Semarang, Indonesia. 2252-6552 Waluyo, . Minto. 2016. Mudah Cepat Tepat Penggunaan Tools Amos Dalam Aplikasi SEM. In I. Basuki Ed., UPN Jatim 2016th ed.. UPN “Veteran” Jawa Timur. Willy, A., & Mutis, T. 2018. The Research of Customer Switching Behavior at Some Leasing Companies. International Review of Management and Marketing, 81, 115–118. 2146-4405 Wu, Y. L., & Li, E. Y. 2018. Marketing mix, customer value, and customer loyalty in social commerce A stimulus-organism-response perspective. Internet Research, 281, 74–104. Yayi Suryo Prabandar Suryo Yayi, Mora Claramita, C. B. P. 2015. Pembelajaran Profesionalisme Kedokteran dalam Persepsi Instruktur dan Mahasiswa. JurnalPendidikanKedokteranIndonesia, 41, 21–27. Yu, Y. T., & Dean, A. 2001. The contribution of emotional satisfaction to consumer loyalty. International Journal of Service Industry Management, 123, 234–250. Yulia, A. P. 2014. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Perpindahan Merek Dengan Reference Group Sebagai Variabel Moderating Studi kasus pada pengguna provider Indosat M3 di Kota Semarang. Jurnal Manajemen Pemasaran Indonesia, 2, 189–210. ... Perkembangan formulasi produk kosmetika saat ini telah melahirkan berbagai jenis produk jadi yang dapat dipilih sesuai kebutuhan kulit remaja. Sementara itu, kosmetika racikan umumnya tidak dipasarkan secara luas dan beredar pada konsumen kalangan tertentu, seperti produk dari klinik kecantikan yang diberikan dengan indikasi tertentu dan melalui pengawasan dokter spesialis kulit [18,19]. Kosmetika pembersih merupakan sediaan kosmetika yang dipakai pertama kali dalam rangkaian perawatan wajah. ...Yopi SeptianingrumUlya SafrinaNanda PuspitaSurahman SurahmanPeriod After Opening PAO adalah batas waktu penggunaan kosmetik setelah kemasan kosmetik dibuka, dimana produk masih aman digunakan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui gambaran tingkat pengetahuan tentang Period After Opening PAO dan perilaku penyimpanan kosmetika pada remaja di RW 02 Kelurahan Gondrong Kecamatan Cipondoh Kota Tangerang tahun 2022. Penelitian ini menggunakan metode survei deskriptif kuantitatif. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu cluster random sampling dan diikuti oleh 91 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Analisis data yang digunakan berupa analisis univariat. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa, mayoritas responden berusia 16 – 18 tahun sejumlah 45 responden 49,5% dan lebih dari separo responden memiliki pengetahuan yang baik dengan jumlah 51 responden 56,0%. Mayoritas responden menggunakan kosmetika pembersih dengan jumlah 44 responden 48,4%, jenis sediaan skincare produk yang sudah jadi atau non racikan dengan jumlah 77 responden 84,6%, dan mayoritas responden membeli skincare dengan kisaran harga Rp - Rp Pada penelitian ini dijelaskan, bahwa mayoritas responden tidak memiliki skincare yang terdapat informasi PAO pada brosur atau kemasannya dan mayoritas responden menyimpan skincare pada ruang kamar dengan jumlah 66 responden 72,5%.Eka AstiEka AyuningtyasBusiness competition is getting tighter, making the producers are required to always think creatively and critically in developing business. Especially in the culinary business. This study aims to determine the Quality of Service, Product Quality and Price proposed for Consumer Satisfaction Y. This type of method used is a qualitative method, questionnaire data 96 respondents from a total of unlimited participants. The results of the study showed that there was an influence between Service Quality, Price, and Customer Satisfaction, while Product Quality did not oppose Consumer Satisfaction in the Oto Bento Villa Nusa Indah Resto. t-count = - Price variable obtained value t-count = while t-table obtained using the value of absent α = 5% obtained value = t-count value of variables X1 and X3 is greater than the value of t-table, H1 is accepted and H0 Bento Villa Nusa Indah, while the calculated value of X2 is smaller than the table value, H1 is rejected and H0 is accepted which is related to the quality of the product to the Customer Satisfaction in Resto Oto Bento Villa Nusa Indah. Abstrak Persaingan bisnis saat ini yang semakin ketat, dari para produsen dituntut untuk selalu berfikir kreatif dan kritis dalam mengembangkan bisnis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Kualitas Pelayanan, Kualitas Produk dan Harga berpengaruh terhadap Kepuasan Konsumen Y. Jenis metode yang digunakan adalah metode kualitatif, data kuesioner 96 orang responden dari total populasi yang tidak terbatas. Hasil dari penelitian menunjukkan ada pengaruh secara parsial antara Kualitas Pelayanan, Harga, terhadap Kepuasan Konsumen sedangkan Kualitas Produk tidak berpengaruh terhadap Kepuasan Konsumen pada Resto Oto Bento Villa Nusa Indah Uji thitung signifikan korelasi untuk variabel Kualitas Pelayanan diperoleh nilai thitung= 5,953, variabel Kualitas Produk diperoleh nilai thitung = - 0,788 variabel Harga diperoleh nilai thitung = 4,089 sementara ttabel yang diperoleh mengunakan nilai alpa α=5% diperoleh nilai sebesar = 1,664, nilai thitung variabel X1 dan X3 lebih besar dari pada nilai ttabel, H1 diterima dan H0 ditolak yang artinya terdapat pengaruh antara Kualitas Pelayanan dan Harga terhadap Kepuasan Konsumen pada Resto Oto Bento villa nusa indah, sedangkan nilai thitung variabel X2 lebih kecil daripada nilai ttabel, H1 ditolak dan H0 diterima yang artinya tidak terdapat pengaruh antara Kualitas Produk terhadap Kepuasan Konsumen pada Resto Oto Bento villa Based on Stimulus-Organism-Response model, this study develops an integrated model to explore the effects of 6 marketing-mix components stimuli on consumer loyalty response through consumer value organism in social commerce SC. Design/methodology/approach In order to target online social buyers, a web-based survey was employed. Structural equation modeling with partial least square PLS is used to analyze valid data from 599 consumers who have repurchase experience via Facebook. Findings The results from PLS analysis show that all components of SC marketing mix SCMM have significant effects on SC consumer value. Moreover, SC customer value positively influences SC customer loyalty. Research limitations/implications The data for this study are collected from Facebook only and the sample size is limited; thus replication studies are needed to improve generalizability and data representativeness of the study. Moreover, longitudinal studies are needed to verify the causality among the constructs in the proposed research model. Practical implications SC sellers should implement more effective SCMM strategies to foster SC customer loyalty through better SCMM decisions. Originality/value This study develops a parsimonious model to explain the over-arching effects of SCMM components on customer loyalty in SC mediated by customer value. It confirms that utilitarian, hedonic, and social values can be applied to online SC and that SCMM can be leveraged to achieve these values. Hamza Salim KhraimThe worldwide annual expenditures for cosmetics is estimated at $18 billion, and many players in the field are competing aggressively to capture more and more markets. The purpose of this article is to investigate the influence of brand loyalty on cosmetics buying behavior of female consumers in the Emirate of Abu Dhabi in the UAE. The seven factors of brand loyalty are brand name, product quality, price, design, promotion, service quality and store environment. Questionnaires were distributed and self-administered to 382 respondents. Descriptive analysis, one-way ANOVA and Pearson Correlation were used in this study. The findings of this study indicated that brand name has shown strong correlation with brand loyalty. The research results showed that there is positive and significant relationship between factors of brand loyalty brand name, product quality, price, design, promotion, service quality and store environment with cosmetics brand loyalty. Jonathan Sarwonothis paper discusses the basic concept of structural equation modeling known widely as SEM. The aim of this writing is to introduce the basic concepts of SEM for beginners who want to use this formula in their research. By understanding these basic concepts they will be able to use this formula correctly and accurately. These underlying concepts will help us to use SEM in a correct context of the problems studied and furthermore, the users can interpret the result correctly. This discussion starts with the definition and with the application. Definisi dan Pengertian Apa sebenarnya yang dimaksud dengan structural equation modeling SEM itu? SEM mempunyai beberapa definisi, diantaranya ialah sebagai berikut Structural equation modeling, yang dalam buku ini untuk selanjutnya akan disebut SEM, adalah suatu teknik modeling statistik yang bersifat sangat cross-sectional, linear dan umum. Termasuk dalam SEM ini ialah analisis faktor factor analysis, analisis jalur path analysis dan regresi regression. Definisi lain menyebutkan structural equation modeling SEM adalah teknik analisis multivariat yang umum dan sangat bermanfaat yang meliputi versi-versi khusus dalam jumlah metode analisis lainnya sebagai kasus-kasus khusus. Definisi berikutnya mengatakan bahwa Structural equation modeling SEM merupakan teknik statistik yang digunakan untuk membangun dan menguji model statistik yang biasanya dalam bentuk model-model sebab akibat. SEM sebenarnya merupakan teknik hibrida yang meliputi aspek-aspek penegasan confirmatory dari analisis faktor, analisis jalur dan regresi yang dapat dianggap sebagai kasus khusus dalam SEM. Sedikit berbeda dengan definisi-definisi sebelumnya mengatakan structural equation modeling SEM berkembang dan mempunyai fungsi mirip dengan regresi berganda, sekalipun demikian nampaknya SEM menjadi suatu teknik analisis yang lebih kuat karena mempertimbangkan pemodelan interaksi, nonlinearitas, variabel – variabel bebas yang berkorelasi correlatedThe review of the literature reveals various relationships between the constructs of social identity, customer trust, and customer loyalty. Such results lead to questioning the nature of the conceptual structure that would include these constructs as well as their interrelationships in a structural model. From this perspective, the purpose of this study is to evaluate the mediating role of customer trust on customer loyalty in presence of corporate social identity in the context of financial institutions. Using data collected from 1296 customers-members of credit unions, the results of this study help to legitimize the idea that customer trust intervenes as a mediating variable that enhances the impact of corporate identity, corporate image and the reputation of the firm on customer loyalty. The implications of the study are discussed from both the research and managerial Nurmiftahul JannahReza Aril Ahri Yusriani YusrianiMenciptakan atau meningkatkan loyalitas konsumen adalah suatu langkah dalam proses untuk membentuk ikatan dengan konsumen, yaitu dengan memastikan bahwa pelayanan yang diberikan sesuai dengan konsumen, yaitu dengan memastikan bahwa pelayanan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan, harapan, dan keinginan konsumen. Proses penyediaan layanan memberikan kontribusi yang penting dalam membentuk persepsi konsumen akan kualitas pelayanan. Dalam studinya juga menyatakan bahwa pengalaman konsumen akan kepuasan yang dijalani selama proses perawatan lebih banyak menentukan loyalitas konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pengalaman konsumen dengan loyalitas pemanfaatan MD Clinic Makassar. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan dengan desain studi cross sectional. Pengumpulan data menggunakan kuesioner, dimana populasinya sebanyak 510 orang dan sampel penelitian ini adalah sebanyak 85 orang dengan cara pengumpulan sampel menggunakan teknik non probability sampling dengan sistem quota sampling. Uji statistik pada analisis bivariat menggunakan uji regresi dan analisis multivariat menggunakan uji regresi logistik, dengan hasil berupa Odds Ratio OR. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh yang signifikan antara pengalaman konsumen terhadap loyalitas pemanfaatan MD Clinic Makassar Tahun 2018, tetapi tidak ada hubungan antara dimensi terhadap loyalitas pemanfaatan MD Clinic Makassar Tahun 2018. Dengan demikian pihak klinik harus memberikan pelatiahan kepada beautycient maupun dokter agar menerapkan sop yang ada dan lebih mengetahui tekhnologi perawatan yang ada. Serta memperbaharui job analysis jika terjadi perubahan proses kerja, dan membuat pemodelan yaitu dengan menghadiri beberapa karyawan yang berprestasi sebagai model yang patut ditiru oleh karyawan Rossellini Putri Fendy SuhariadiKeywords Abstrak. Kata kunci This research purposed to determine whether there is a relationship between customer satisfaction with word of mouth for customer on Beauty Clinic London Beauty Centre. Customer satisfaction is defined as the overall attitude regarding a good or service after its acquisition and use Mowen, 1995. Word of mouth is informal communication, person-to-person communication between a perceived non-commercial communicator and a receiver regarding a brand, product, organization or a service Harrison-Walker, 2001. This research was conducted at the women customers on Beauty London Beauty Centre that amount 100 people. Data collection tools such as customer satisfaction questionnaire whicht consist of 19 items and word of mouth measuring tool compiled by L. Jean Horrison-Walker 2001 which 13 items. Reliability of the scale of customer satisfaction r is while the reliability of the scale of word of mouth r is Data analysis was performed by the statistical techniques of the Pearson product moment correlation, with the help of statistical program SPSS for Windows. From the analysis of the research data obtained by the correlation between customer satisfaction with the word of mouth of with a significance level of p < This indicates that there is a significant correlation between customer satisfaction with the word of mouth on customer Beauty Clinic London Beauty Centre. customer satisfaction, word of mouth Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara kepuasan pelanggan dengan word of mouth pada pelanggan Klinik Kecantikan London Beauty Centre. Kepuasan pelanggan merupakan keseluruhan sikap mengenai barang atau jasa setelah memperoleh dan menggunakannya Mowen, 1995. Word of mouth merupakan komunikasi informal, antara seseorang komunikator non-komersial bukan bagian dari perusahaan dengan orang lain sebagai penerima mengenai merk, produk, organisasi, atau jasa yang telah dirasakan Harrison-Walker, 2001. Penelitian ini dilakukan pada pelanggan wanita Klinik Kecantikan London Beauty Centre sejumlah 100 orang. Alat pengumpulan data berupa kuesioner kepuasan pelanggan yang terdiri dari 19 butir dan alat ukur word of mouth yang disusun oleh L. Jean Harrison-Walker 2001 yang terdiri dari 13 butir. Reliabilitas skala kepuasan pelanggan r adalah 0,858, sedangkan reliabilitas skala word of mouth r adalah 0,867. Analisis data dilakukan dengan teknik statistik korelasi product moment dari Pearson, dengan bantuan program statistik SPSS for Windows. Dari hasil analisis data penelitian diperoleh nilai korelasi antara kepuasan pelanggan dengan word of mouth sebesar 0,380 dengan taraf signifikansi sebesar 0,000 p < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara kepuasan pelanggan dengan word of mouth pada pelanggan Klinik Kecantikan London Beauty Centre. kepuasan pelanggan, word of mouth Abdullah Bin JunaidThe study was done to investigate various factors that are associated with the consumption behaviour of the consumers in the Indian market. This study also tries to find out the new and emerging trends of the Indian cosmeceutical industry. The research first sought to explore how different variables influence the behaviour of the consumers regarding the usage of cosmeceutical product. Various factors such as self esteem, the decision making process while purchasing the cosmeceutical products etc were also studied in depth. However this study also tries to examine the various key determinants involved in the purchasing behaviour of consumers while purchasing their cosmeceutical product. The target sample was above 15 years. The sample size is 120 and the sampling method used is the quota sampling method. The study was conducted in six different cities of India that are Delhi, Mumbai, Kolkata, Lucknow, Jaipur and Patna. Among these six cities three are metro cities and the rest of the three are Tier-I cities. Delhi, Mumbai and Kolkata are the metro cities and luck now, Jaipur and Patna are the Tier-I cities. The instrument used to collect primary data is the questionnaire. The data is finally analyzed through analytical software named SPSS version 16. The various analytical tests used are Correlation, ANOVA, and Post Hoc Tukey and Cross tabulation. The result of the study indicates that more of the young males were becoming aware of the cosmeceutical products. The result also shows that the brand, quality, price and availability are certain factors that influence consumer behaviour. Elif Akagun ErginHandan ÖzdemirNurettin ParıltıCosmetics industry has a share of 135 billion dollars in the global market. The biggest multinational cosmetics companies in the world such as Avon, Procter and Gamble, Estee Lauder, Nivea, L'oreal are very much interested in the Turkish market. Turkey is a developing country in terms of cosmetics consumption and has a great potential with a population of 70 million. This study aims to determine whether turkish women have brand loyalty among skin-care products in the cosmetics sector. It is our hope that the results of this study will help foreign and domestic cosmetics companies, already existing in or planning to enter the Turkish market, in shaping their marketing strategies.
harga perawatan di klinik estetika 2019